Cristiano Ronaldo Raih Sepatu Emas Eropa Ketiga, Ingin Jadi Nomor Satu Dunia

Cristiano Ronaldo Raih Sepatu Emas Eropa Ketiga, Ingin Jadi Nomor Satu Dunia

Cristiano Ronaldo mencapai Sepatu Emas Eropa ke-3 atas 31 gol yang dilesakkannya pada musim 2013-2014. CR7 yang saat ini menyamakan rekor punya Lionel Messi mengakui menginginkan jadi pemain paling baik dunia selama hidup. Kesempatan memperoleh Ballon d’Or 2014 sendiri terbuka lebar untuk Ronaldo.

CR7 tidak sendirian peroleh European Golden Shoe musim kemarin. Ada Luis Suarez yang cetak jumlah gol yang sama dengan Liverpool. Tetapi berlangsung ketidaksamaan mencolok musim ini. Cristiano Ronaldo ada pada jalur yang benar untuk mencapai Sepatu Emas Eropa ke-4. Pasalnya, ia telah cetak 16 gol di Liga Spanyol walau baru tiba di jornada sepuluh.

Bicara sesudah terima anugerah Sepatu Emas, Ronaldo mengaku kesuburannya tengah jadi, “Saya senantiasa berupaya jadi yang paling baik. Statistik dalam lima musim paling akhir begitu baik. Serta spesial dua musim terakhir, tambah lebih mengagumkan. ”
Ambisi Ronaldo telah terpatri. Ia siap jadi pemain paling baik dunia, yang memberi titel untuk titel untuk Real Madrid. Terlebih Los Blancos musim ini disebut-sebut jadi yang paling baik dalam histori club.

“Menjadi pemain paling baik di Portugal kurang. Saya menginginkan jadi yang paling baik didunia selama hidup. Saat karir selesai, saya menginginkan menengok ke belakang serta memerhatikan, apakah terdaftar dalam jejeran pesepakbola terhebat. ”
“Semua orang bicara mengenai Real Madrid (musim ini) jadi skuad paling baik yang sempat ada. Tetapi kami harus juga menunjukkan hal itu. Bila Madrid tidak memenangkan satu titel juga, ucapan itu tidak dapat dibuktikan. Kami mesti meneruskan tampilan impresif dimuka muism sampai akhir pertandingan, ” lebih Ronaldo.

CR7 juga memberikan sejatinya tak ada yang beralih dalam style bermain Los Blancos. Disibakkannya pada Marca, “Mungkin kami semakin banyak kuasai bola. Kami dapat mengakibatkan kerusakan tim lawan karna hal itu, dan karna membuat banyak kesempatan. Tetapi system Real Madrid pada intinya serupa (dengan periode terlebih dulu). ”